Tugas IBD 4
Manusia dan Cinta Kasih
Cinta dan Kasih
Cinta & Kasih Dua kalimat yang hampir sama tetapi
mempunyai makna / arti yang berbeda
cinta : perasaan yang lahir dari hati seseorang ,
timbul dengan sendirinya, tidak melihat waktu dan usia, suatu asa untuk ingin
menyayangi dan memiliki, seperti perasaan cinta ibu kepada anak nya, perasaan
cinta tuhan kepada umat nya yang bertaqwa. cinta yang tulus akan menimbulkan
nilai2 kejiwaan yang selalu tulus dan berserah.
kasih : semua manusia di kasihi oleh allah.baik yang
beriman atau pun tidak
Cinta juga bisa
diartikan sebagai suatu perasaan yang positif dan diberikan pada manusia atau
benda lainnya. Bisa dialami semua makhluk. Penggunaan perkataan cinta juga
dipengaruhi perkembangan semasa. Perkataan sentiasa berubah arti menurut
tanggapan, pemahaman dan penggunaan di dalam keadaan, kedudukan dan generasi
masyarakat yang berbeda. Sifat cinta dalam pengertian abad ke-21 mungkin
berbeda daripada abad-abad yang lalu. Ungkapan cinta mungkin digunakan untuk meluapkan
perasaan seperti berikut:
· Perasaan terhadap sebuah konsep tertentu
· Ketulusan cinta keluar dari hati nurani yang bersih.
Hubungan cinta yang tulus akan ditandai dengan keterus-terangan, keterbukaan
dan kejujuran. Tidak ada yang ditutup-tutupi, tidak ada kepura-puraan, tidak
ada rekayasa dan tidak ada maksud-maksud terselubung. Betapa rapuhnya cinta
yang terjalin tanpa ketulusan.
· Persahabatan adalah kebutuhan mutlak dalam suatu jalinan
cinta. Cinta bukanlah cinta bila tanpa persahabatan. Sebagai sahabat yang baik,
kamu akan menjadi teman bicara, teman bercanda, teman bermain, teman diskusi,
teman dikala suka dan duka. Sebagai sahabat, kamu tidak akan menggurui,
mengatur, mengekang dan membuatnya takut. Berusahalah untuk menjadi sahabat
yang baik dan menyenangkan agar dia merasa lebih nyaman dan bahagia.
· Komunikasi adalah jembatan yang bisa menyatukan dua hati
dan dua pikiran. Komunikasi yang baik harus bersifat dua arah, tidak ada yang
terlalu banyak bicara dan tidak ada yang terlalu banyak diam. Komunikasi yang
baik tidak hanya sekedar bicara, tapi juga mendengar dengan telinga dan hati.
Komunikasi yang terbuka akan membuat hubungan lebih akrab, dapat mencegah
kesalahpahaman dan memudahkan penyelesaian konflik Tanpa komunikasi yang baik,
sulit untuk mempertahankan keindahan suatu jalinan cinta. Jadi, peliharalah
jalur komunikasi yang lancar dan jangan biarkan tersumbat.
· Kesetiaan mencerminkan kekuatan karakter. Mudah sekali
mengucapkan janji setia, namun terkadang sulit untuk menjalaninya karena banyak
sekali godaan yang bisa menggoyahkan kesetiaan. Tapi dalam keadaan apapun
kesetiaan harus dijaga, sebab tidak mungkin mempertahankan keindahan cinta
tanpa kesetiaan. Manusiawi sekali waktu kamu mengagumi dan menyukai orang lain
yang sangat menarik, namun kesetiaan akan mencegah kamu mengkhianati kekasihmu
dengan cara apapun. Kesetiaan juga akan diuji oleh situasi dan kondisi yang
buruk. Kesetiaan akan memilih untuk tetap mencintainya ketika dia sakit, ketika
dia tidak berdaya, atau ketika dia tidak menarik lagi secara fisik.
· Rasa hormat adalah bagian yang tak terpisahkan dari kasih
sayang. Kalo’ kamu saling menyayangi, maka kamu akan saling menghormati. Rasa
hormat akan memagari keakraban dan keintimanmu agar tidak melanggar hak pribadi
yang masih dimiliki oleh sepasang kekasih. Rasa hormat akan membuat kamu
menghargai privasinya, menghargai pendapatnya, menghargai keyakinannya dan
manghargai dirinya sebagai seorang pribadi yang penting. Kalo’ kamu menghormati
kekasihmu, kamu akan menjaga kehormatan dan harga dirinya.
Dengan cinta yang sudah dibentuk dan terbentuk itu
akan menciptakan suatu kemesraan. Kemesraan cintan membuat orang semakin saling
mencintai dan dicintai. Kemesraan adalah hubungan akrab baik antara pria dan
wanita yang sedang dimabuk asmara maupun yang sudah berumah tangga. Pada
akhirnya dengan perpaduan kasih sayang, cinta dan kemesraan tersebut akan
menciptakan suatu keharmonisan dalam kehidupan berumah tangga maupun dalam
menjalin hubungan cinta dengan kekasih kita.
A. Macam Bentuk-bentuk Cinta
· Eros, asal kata ini adalah dari dewa mitologi Yunani, Eros, yang adalah
dewa cinta. Eros adalah cinta manusia semata, yg diinspirasi oleh sesuatu yang
menarik dalam objeknya. Eros merupakan cinta yang tumbuh dari seseorang kepada
yang lain. Misalkan, Zen suka sama gw karna gw cantik. hehe… misalkan lho,
jangan sewot gituw ah. N faktor x lainnya yg berhubungan dengan fisik sehingga
menimbulkan gairah sex, seperti dalam Inggrisnya “Erotic”.
· Storge – Storge adalah ikatan alami antara ibu dan anak, bapak, anak-anak,
dan sodara. William Barclay menyebutkan, “kita tidak bisa tidak mengasihi
anak-anak dan sodara kita; darah lebih kental daripada air” (N.T. Words, 1974).
· Philia, setingkat lebih tinggi dari eros, berhubungan kejiwa daripada
tubuh. Ini adalah cinta antar sahabat. Menyentuh kepribadian
manusia—intelektual, emosi, dan kehendak, melibatkan saling berbagi. Cinta yg
timbuh dari perhatian dan kebersamaan. Ada sedikit eros dalam philia. Kita
memilih teman karena kesenangan yang bisa kita dapatkan dari mereka. Ada
kualitas pribadi dalam mereka yang kita hargai, kepintaran dan ketertarikan
budaya, dan ekspresi diri yang saling memuaskan.
Energi seksual dapat menjadi unsur paling penting
dalam menentukan bentuk hubungan. Namun
Manusia dan Keindahan
Keindahan adalah sebuah rasa indah terhadap sesuatu
yang dilihat dan elok dipandang dirasakan dan diresapi serta ditanggapi oleh
alat indra yang diolah oleh otak sehingga hal tersebut menjadi hal yang indah.
Sebuah “kecantikan yang ideal” adalah sebuah entitas yang dikagumi, atau
memiliki fitur yang dikaitkan dengan keindahan dalam suatu budaya tertentu,
untuk kesempurnaannya.
Sehingga Pengalaman “keindahan” sering melibatkan
penafsiran beberapa entitas yang seimbang dan selaras dengan alam, yang dapat
menyebabkan perasaan daya tarik dan ketenteraman emosional. Sebagian besar
keindahan berasal dari indra penglihatan yang notabene adalah pengalaman
subyektif, muncul istilah beauty is in the eye of the
beholderatau “keindahan itu berada pada mata yang melihatnya.
Keindahan terkait pada perasaan emosional manusia.
Manusia bebas menentukan apakah hal ini menurut dirinya indah tetapi tidak bisa
memaksakan orang lain untuk mengatakan bahwa hal itu adalah sesuatu yang indah.
Tidak ada sekat pembatas bagi setiap manusia untuk menentukan keindahan. Alam
ciptaan Tuhan dengan padang rumput hijau, gunung yang menjulang tinggi
dikelilingi oleh pepohonan rindang dilengkapi dengan danau yang berisi air
jernih adalah anugrah yang luar biasa yang dimiliki bumi. Begitu juga dengan
padang pasir gersang, kota mati, kota bekas perperangan, atau tempat kekerasan
lainnya merupakan anugrah Tuhan.
Dua hal ini tidak bisa menyamakan satu pikirin dua
umat manusia, seseorang akan mengatakan bahwa padang rumput yang hijau
adalah sebuah keindahan, pendapat ini belum tentu diterima oleh yang lain yang
mengatakan bahwa kota mati dan kota bekas perperangan adalah hal yang paling
indah.
Keindahan adalah sebuah konsep abstrak, nilai-nilai
keindahan didapat dan diserap dimana saja. Dinilai dari sebuah kesenian, karya,
kekuatan, norma, adat dan tradisi maupun kecerdasan intelektual atau yang
lainnya memiliki nilai-nilai keindahan tersendiri.Jadi, nilai keindahan itu
tersendiri tidak terikat pada sebuah lukisan dengan grafis yang luar biasa atau
pemandangan yang mengagumkan.Semua hal yang ada disekitar kita memiliki
nilai-nilai keindahan tersendiri untuk mendefinisikannya.
Estetika adalah ilmu yang membahas keindahan,
bagaimana ia bisa terbentuk, dan bagaimana seseorang bisa merasakannya.
Pembahasan lebih lanjut mengenai estetika adalah sebuah filosofi yang
mempelajari nilai-nilai sensoris, yang kadang dianggap sebagai penilaian
terhadap sentimen dan rasa. Estetika merupakan cabang yang sangat dekat dengan
filosofi seni.Dengan mengemukan dua nilai vatal dalam sebuah keindahan yaitu
nilai instrinsik dan nilai ekstrinsik setiap orang dengan profesi dan pandangan
yang berbeda memiliki perbedaan yang mendasar menangkap dua unsur nilai
keindahan ini.
Seorang seniman profesional akan menilai lukisan yang
acak-acakan yang abstrak bahkan tidak terdefinisi sama sekali bentuk lukisannya
dapat memahami makna dari lukisan itu dibandingkan dengan orang awam yang hanya
melihat bahwa lukisan itu hanya sebuah lukisan acak-acakkan. Kemampuan untuk
memahami makna dan nilai-nilai inilah yang dinamakan kontemplasi.Jadi,setiap
manusia berbeda untuk menyatakan,mersakan atau menikmati sesuatu yang indah
dikenal dengan istilah Ekstansi.
Untuk menciptakan sesuatu yang indah maka seseorang
memerlukan sebuah ide, gagasan, pemikiran bahkan ilham yang luar biasa untuk
mencitpakan keindahan. Untuk mendapatkan hal-hal seperti ini adalah dengan
mencari inspirasi dimana dan kapan untuk mendapatkannya. Banyak sekali seniman
yang handal yang mampu menciptakan karya-karya yang luar biasa memperoleh ide
dari perenungan beberapa saat bahkan membutuhkan waktu yang lama sehingga
muncul teori renungan.
3
Manusia dan Penderitaan
. A. Pengertian Penderitaan
Penderitaan
berasal dari kata derita. Kata derita berasal dari bahasa sansekerta dhra
artinya menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan
sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan dapat berupa penderitaan lahir atau
batin atau lahir dan batin. Penderitaan termasuk realitas manusia dan dunia.
Intensitas penderitaan bertingkat-tingkat, ada yang berat, ada yang ringan.
Namun peranan individu juga menentukan berat-tidaknya intensitas penderitaan.
Suatu peristiwa yang dianggap penderitaan oleh seseorang belum tentu
merupakan penderitaan bagi orang lain. Dapat pula suatu penderitaan merupakan
energi untuk bangkit kembali bagi seseorang, atau sebagai langkah awal untuk
mencapai kenikmatan dan kebahagiaan.
Berbagai kasus penderitaan
terdapat dalam kehidupan. Banyaknya macam kasus penderitaan sesuai dengan
liku-liku kehidupan manusia. Bagaimana manusia menghadapi penderitaan dalam
hidupnya ? penderitaan fisik yang dialami manusia tentulah diatasi dengan cara
medis untuk mengurangi atau menyembuhkannya, sedangkan penderitan psikis,
penyembuhannya terletak pada kemampuan si penderita dalam menyelesaikan
soal-soal psikis yang dihadapinya.
B. Siksaan
Siksaan dapat
diartikan sebagai siksaan badan atau jasmani, dan dapat juga berupa siksaan
jiwa atau rohani. Akibat siksaan yang dialami seseorang, timbullah penderitaan.
Siksaan yagn sifatnya psikis bisa berupa : kebimbangan, kesepian, ketakutan.
Ketakutan yang berlebih-lebihan yang tidak pada tempatnya disebut phobia. Banyak
sebab yang menjadikan seseorang merasa ketakutan antara lain:
claustrophobia dan agoraphobia, gamang, ketakutan, kesakitan, kegagalan. Para
ahli ilmu jiwa cenderung berpendapat bahwa phobia adalah suatu gejala dari
suatu problema psikologis yang dalam, yang harus ditemukan, dihadapi, dan
ditaklukkan sebelum phobianya akan hilang.
Sebaliknya
ahli-ahli yang merawat tingkah laku percaya bahwa suatu phobia adalah
problemnya dan tidak perlu menemukan sebab-sebabnya supaya mendapatkan
perawatan dan pengobatan. Kebanyakan ahli setuju bahwa tekanan dan ketegangan
disebabkan oleh karena si penderita hidup dalam keadaan ketakutan terus
menerus, membuat keadaan si penderita sepuluh kali lebih parah.
D. Penderitaan dan
Perjuangan
Setiap manusia
pasti mengalami penderitaan, baik berat ataupun ringan. Penderitaan
adalah bagian
kehidupan manusia yang bersifat kodrati. Karena itu terserah kepada manusia itu
sendiri untuk berusaha mengurangi penderitaan itu semaksimal mungkin, bahkan
menghindari atau menghilangkan sama sekali. Manusia adalah makhluk berbudaya,
dengan budayanya itu ia berusaha mengatasi penderitaan yang mengancam atau
dialaminya. Hal ini membuat manusia itu kreatif, baik bagi penderita sendiri
maupun bagi orang lain yang melihat atau mengamati penderitaan.
Penderitaan
dikatakan sebagai kodrat manusia, artinya sudah menjadi konsekuensi manusia
hidup, bahwa manusia hidup ditakdirkan bukan hanya untuk bahagia. Melainkan
juga menderita. Karena itu manusia hidup tidak boleh pesimis, yang menganggap
hidup sebagai rangkaian penderitaan. Manusia harus optimis, ia harus berusaha
mengatasi kesulitan hidup. Allah telah berfirman dalam surat Arra’du ayat
11 bahwa Tuhan tidak akan merubah nasib seseorang kecuali orang itu
sendiri yang berusaha merubahnya.
Pembebasan dan
penderitaan pada hakekatnya meneruskan kelangsungan hidup. Caranya ialah
berjuang menghadapi tantangan hidup dalam alam lingkungan, masyarakat sekitar,
dengan waspada, dan disertai doa kepada Tuhan supaya terhindar dan bahaya dan
malapetaka. Manusia hanya merencanakan dan Tuhan yang menentukan. Kelalaian
manusia merupakan sumber malapetaka yang menimbulkan penderitaan. Penderitaan
yang terjadi selain dialami sendiri oleh yang bersangkutan, mungkin juga
dialami oleh orang lain. Bahkan mungkin terjadi akibat perbuatan atau kelalaian
seseorang, orang lain atau masyarakat menderita.
Apabila kita
memperhatikan dan membaca riwayat hidup para pemimpin bangsa, orang-orang besar
di dunia, sebagian dan kehidupannya dilalui dengan penderitaan dan penuh perjuangan.
Pemimpin kita Bung Karno dan Bung Hatta berapa lama mendekam dalam penjara
kolonial karena perjuangannya memerdekakan bangsa. Demikian juga
pemimpin-pemimpin kita yang lain.
E. Penderitaan,
Media Masa dan Seniman
Dalam dunia
modem sekarang in! kemungkinan terjadi penderitaan itu lebih besar. Hal ini
telah dibuktikan oleh kemajuan teknologi dan sebagainya menyejahterakan manusia
dan sebagian lainnya membuat manusia menderita. Penciptaan bom atom, reaktor
nuklir, pabrik senjata, peluru kendali, pabrik bahan kimia merupakan sumber
peluang terjadinya penderitaan manusia. Hal mi sudah terjadi seperti bom atom
di Hiroshima dan Nagasaki, kebocoran reaktor nuklir di Uni Soviet, kebocoran
gas beracun di India. Penggunaan peluru kendali dalam perang Irak.
Beberapa sebab
lain yang menimbulkan penderitaan manusia ialah kecelakaan, bencana alam,
bencana perang. dan lain-lain. Contohnya ialah tenggelamnya kapal Tampomas Dua
di perairan Masalembo, jatuhnya pesawat hercules yang mengangkut para perwira
muda di Condet, Meletusnya gunung galunggung, perang Irak-Iran.
Berita mengenai
penderitaan manusia silih berganti mengisi lembaran koran, layar TV, pesawat
radio, dengan maksud supaya semua orang yang menyaksikan ikut merasakan dari
jauh penderitaan manusia. Dengan demikian dapat menggugah hati manusia untuk
berbuat sesuatu. Nyatanya tidak sedikit bantuan dan para dermawan dan
sukarelawan berupa material atau tenaga untuk meringankan penderitaan dan
penyelamatan mereka dan musibah ini.
Bantuan-bantuan
ini di1akukan secara perseorangan ataupun melalui organisasi-organisasi sosial,
kemudian dikirimkan atau diantarkan langsung ke tempat-tempat kejadian dan
tempat-tempat pengungsian.
Media masa
merupakan alat yang paling tepat untuk mengomunikasikan peristiwa-peristiwa
penderitaan manusia secara cepat kepada masyarakat. Dengan demikian masyarakat
dapat segera menilai untuk menentukan sikap antara sesama manusia terutama bagi
yang merasa simpati. Tetapi tidak kalah pentingnya komunikasi yang dilakukan
para seniman melalui karya seni, sehingga para pembaca, penontonnya dapat
menghayati penderitaan sekaligus keindahan karya seni. Sebagai contoh bagaimana
penderitaan anak bernama Arie Hangara yang mati akibat siksaan orang tuanya
sendiri yang difilmkan dengan judul “Arie Hangara”.
F. Penderitaan dan
Sebab-Sebabnya
Apabila kita
kelompokkan secara sederhana berdasarkan sebab-sebab timbulnya penderitaan,
maka penderitaan manusia dapat diperinci sebagai berikut:
a. Penderitaan yang timbul karena
perbuatan buruk manusia.
Penderitaan
yang menimpa manusia karena perbuatan buruk manusia dapat terjadi dalam
hubungan sesama manusia dan hubungan manusia dengan alam sekitarnya.
Penderitaan ini kadang disebut nasib buruk. Nasib buruk mi dapat diperbaiki
manusia supaya menjadi baik. Dengan kata lain, manusialah yang dapat
memperbaiki nasibnya. Perbedaan nasib buruk dan takdir, kalau takdir, Tuhan
yang menentukan sedangkan nasib buruk itu manusia penyebabnya.
b. Penderitaan yang timbul karena
penyakit, siksaan/azab Tuhan.
Penderitaan
manusia dapat juga terjadi akibat penyakit atau siksaan/azab Tuhan. Namun
kesabaran, tawakal, dan optimisme dapat merupakan usaha manusia untuk mengatasi
penderitaan itu. Banyak contoh kasus penderitaan semacam mi dialami manusia.
Beberapa kasus penderitaan dapat diungkapkan bentuk ini:
1. Seorang anak lelaki buta sejak dilahirkan, diasuh
dengan tabah oleh orang tuanya. Ia disekolahkan, kecerdasannya luar biasa.
Walaupun ia tidak dapat melihat dengan mata hatinya terang benderang. Karena
kecerdasannya, ia memperoleh pendidikan sampai di Universitas, dan akhirnya
memperoleh gelar Doktor di Universitas Di Sorbone Perancis. Dia adalah Prof.
Dr. Thaha Husen, Guru besar Universitas di Kairo Mesir.
2. Nabi Ayub mengalami siksaan Tuhan, Tetapi dengan sabar
ia menerima cobaan ini. Bertahun-tahun ia menderita penyakit kulit, sehingga
istrinya bosan memeliharanya, dan ia dikucilkan. Berkat kesabaran dan pasrah
kepada Tuhan, sembuhlah Ia dan tampak lebih muda, sehingga istrinya tidak
mengenalinya lagi. Di sini kita dihadapkan kepada masalah sikap hidup
kesetiaan, kesabaran, tawakal, percaya, pasrah, tetapi juga sikap hidup yang
lemah, seperti kesetiaan dan kesabaran sang istri yang luntur, karena penyakit
Nabi Ayub yang lama.
G Pengaruh
Penderitaan
Orang yang
mengalami penderitaan mungkin akan memperoleh pengaruh bermacam-macam dan sikap
dalam dirinya. Sikap yang timbul dapat berupa sikap positif ataupun sikap
negatif. Sikap negatif misalnya penyesalan karena tidak bahagia, sikap kecewa,
putus asa, ingin bunuh diri. Sikap mi diungkapkan dalam peribahasa “sesal
dahulu pendapatan, sesal kemudian tak berguna”, “nasi sudah menjadi bubur”.
Kelanjutan dan sikap negatif ini dapat timbul sikap anti, misalnya anti kawin
atau tidak mau kawin, tidak punya gairah hidup.
Sikap positif
yaitu sikap optimis mengatasi penderitaan hidup, bahwa hidup bukan rangkaian
penderitaan, melainkan perjuangan membebaskan diri dan penderitaan, dan
penderitaan itu adalah hanya bagian dan kehidupan. Sikap positif biasanya
kreatif, tidak mudah menyerah, bahkan mungkin timbul sikap keras atau sikap
anti, misalnya anti kawin paksa, ia berjuang menentang kawin paksa; anti ibu
tiri, ia berjuang melawan sikap ibu tiri; anti kekerasan, ia berjuang menentang
kekerasan, dan lain-lain.
Apabila sikap
negatif dan sikap positif ini dikomunikasikan oleh para seniman kepada para
pembaca, penonton, maka para pembaca, para penonton akan memberikan
penilaiannya.
Penilaian itu
dapat berupa kemauan untuk mengadakan perubahan nilai-nilai kehidupan dalam masyarakat
dengan tujuan perbaikan keadaan. Keadaan yang sudah tidak sesuai ditinggalkan
dan diganti dengan keadaan yang lebih sesuai. Keadaan yang berupa hambatan
harus disingkirkan
4 Manusia dan Keadilan
Keadilan adalah
kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai sesuatu hal, baik menyangkut benda atau orang. Menurut
sebagian besar teori, keadilan memiliki tingkat kepentingan yang
besar. John Rawls, filsuf Amerika Serikat yang dianggap salah satu filsuf politik terkemuka
abad ke-20, menyatakan bahwa Keadilan adalah kelebihan (virtue) pertama dari institusi sosial,
sebagaimana halnya kebenaran pada sistem pemikiran. Tapi, menurut kebanyakan
teori juga, keadilan belum lagi tercapai: "Kita tidak hidup di dunia yang
adil. Kebanyakan orang percaya bahwa ketidakadilan harus dilawan dan dihukum,
dan banyak gerakan sosial dan politis di seluruh dunia yang berjuang menegakkan
keadilan. Tapi, banyaknya jumlah dan variasi teori keadilan memberikan
pemikiran bahwa tidak jelas apa yang dituntut dari keadilan dan realita
ketidakadilan, karena definisi apakah keadilan itu sendiri tidak jelas.
keadilan intinya adalah meletakkan segala sesuatunya pada tempatnya.
Berbagai Macam Keadilan :
a. Keadilan Legal atau keadilan Moral
Plato berpendapat bahwa keadilan dan hukum merupakan
substansi rohani umum dari masyarakat yang membuat dan menjaga kesatuannya
Keadilan timbul karena penyatuan dan penyesuaian untuk
memberi tempat yang selaras kepada bagian-bagian yang membentuk suatu
masyarakat. Keadilan terwujud dalam masyarakat bilamana setiap anggota
masyarakat melakukan fungsinya secara baik menurut kemampuannya. Fungsi
penguasa ialah membagi-bagikan fungsi-fungsi dalam negara kepada masing-masing
orang sesuai dengan keserasian itu. Setiap orang tidak mencampuri tugas dan
urusan yang tidak cocok baginya.
b. Keadilan Distributif
Aristoles berpendapat bahwa keadilan akan terlaksana
bilamana hal-hal yang sama diperlakukan secara sama dan hal-hal yang tidak sama
secara tidak sama (justice is done when equals are treated equally)
c. Keadilan Komutatif
Keadilan ini bertujuan memelihara ketertiban
masyarakat dan kesejahteraan umum. Bagi Aristoteles pengertian keadilan itu
merupakan asas pertalian dan ketertiban dalam masyarakat. Semua tindakan yang
bercorak ujung ekstrim menjadikan ketidak adilan dan akan merusak atau bahkan
menghancurkan pertalian dalam masyarakat.
Pada intinya tidak semua hidup manusia berjalan dengan
mulus. Manusia pasti pernah merasakan Cinta kepada kekasihnya,sahabat,orangtua
dan orang-orang terdekatnya. Manusia juga pernah mendapatkan penderitaan tetapi
Tuhan tidak akan memberi penderitaan yang tidak bisa dijalani oleh umatnya.
Manusia juga butuh keindahan dan keadilan untuk melengkapi hidupnya.
Referensi :
http://id.wikipedia.org/wiki/Cinta
http://sro.web.id/arti-cinta-dan-kasih-sayang.html
http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20090702012728AA9M1SD
http://okhacool.wordpress.com/2009/01/17/3-macam-bentuk-bentuk-cinta/
http://fiksi.kompasiana.com/novel/2013/04/02/manusia-dan-keindahan-547138.html
http://dofadroid.blogspot.com/2012/04/ibd-manusia-dan-penderitaan.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Keadilan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar