Nama : Muhammad affif azzam
Kelas : 4ea23
Npm : 15213809
MATA KULIAH : ETIKA BISNIS #
BAB V : Jenis Pasar, Latar Belakang
Monopoli, Etika Dalam Pasar Kompetitif
Pengertian Persaingan Sempurna,
Monopoli dan Oligopoli
1.
Pasar
Persaingan Sempurna
Salah satu struktur pasar dalam konteks
ilmu ekonomi adalah pasar persaingan sempurna. Dalam pasar ini terdapat banyak penjual (produsen)
yang menjual satu jenis produk tertentu yang homogen.
Adapun
ciri-ciri pasar persaingan sempurna adalah sebagai berikut :
-
Terdapat banyak penjual untuk barang
yang sama
Dalam
pasar persaingan sempurna terdapat banyakpenjual (produsen). Pada umumnya
produsen dalam pasar persaingan sempurna mempunyai ukuran yang relatif sama. Kondisi ini
menyebabkan produksi dari setiap produsen jumlahnya relatif kecil dibandingkan
dengan jumlah produksi dalam keseluruhan pasar (industri).
-
Barang yang dijual bersifat homogen
Produsen
dalam pasar persaingan sempurna memproduksi barang (output) yang sama sehingga
konsumen tidak dapat membedakan antara barang satu denganbarang yang lainnya
(homogen). Karena barang yang diproduksi bersifat homogen, maka antar barang
mempunyai hubungan substitusi sempurna.
-
Penjual tidak dapat mempengaruhi harga
Karena
jumlah produsennya banyak, maka peran seorang produsen sangat kecil dalam pasar
persaingan sempurna. Kondisi ini menyebabkan produsen tidak mempunyai kemampuan
untuk mempengaruhi harga pasar, dan hanya dapat menerima dan mengambil harga
pasar yang berlaku. Harga pasar ditentukan oleh interaksi antara seluruh
produsen dan seluruh konsumen di pasar.
-
Informasi bersifat sempurna
Konsumen
dalam pasar persaingan sempurna diasumsikan mempunyai informasi yang lengkap
mengenai kondisi di pasar, termasuk harga yang berlaku di dalamnya. Oleh karena
itu, produsen tidak dapat menjual barangnya dengan harga yang berbeda dengan
produsen lain.
-
Kemudahan bagi penjual untuk masuk dan
keluar pasar
Kondisi
yang menguntungkan di pasar persaingan sempurna meyebabkan produsen lain diluar
pasar tertarik untuk masuk kedalam pasar. Hal ini mudah dilakukan produsen
tersebut karena tidak ada hambatan untuk masuk. Demikian sebaliknya jika
produsen didalam pasar persaingan sempurna mengalami kerugian akan dengan mudah
untuk keluar dari pasar karena tidak ada hambatan juga untuk keluar.
2.
Pasar
Monopoli
Pasar monopoli merupakan struktur pasar
yang berlawanan ciri-cirinya dengan pasar persaingan sempurna. Di dalam pasar
monopoli hanya terdapat 1 (satu) penjual (produsen) untuk suatu jenis barang
tertentu. Barang yang dihasilkan tidak mempunyai barang pengganti (substitusi)
yang sangat dekat. Pada umumnya produsen monopoli memperoleh laba melebihi
normal karena adanya hambatan masuk ke dalam pasar. Adapun ciri-ciri pasar
monopoli adalah sebagai berikut :
-
Hanya ada satu penjual (produsen)
Dalam
pasar monopoli hanya terdapat satu penjual (produsen) untuk satu jenis barang tertentu.
Artinya konsumen tidak dapat memperoleh barang tersebut dari produsen lain,
karena barang yang diproduksi tidak terdapat hubungan substitusi yang sangat
dekat dengan barang yang lain.
-
Penjual dapat mempengaruhi harga pasar
Sebagai
satu-satunya pelaku di dalam pasar monopoli, produsen tentunya dapat mempengaruhi
atau menentukan harga barang yang dihasilkan dengan memperhatikan jumlah barang
yang dihasilkan. Maka, kurva permintaan yang dihadapi produsen berlereng
negatif.
-
Terdapat hambatan untuk masuk pasar
Hambatan
untuk masuk ke pasar monopoli merupakan ciri-ciri yang mutlak pada pasar
monopoli, karena tanpa hambatan masuk jumlah produsen menjadi lebih dari satu.
Hambatan untuk masuk dapat berupa hambatan teknis dan hambatan hukum.
Terjadinya
pasar monopoli disebabkan oleh 3 (tiga) faktor berikut ini:
-
Produsen pada pasar monopoli mempunyai
sumber daya yang unik dan tidak memiliki produsen lain.
-
Produsen pada pasar monopoli dapat
menikmati economies of scale.
-
Produsen pada pasar monopoli diberi hak monopoli
oleh pemerintah melalui undang-undang.
3.
Pasar
Oligopoli
Pasar oligopoli merupakan pasar yang
terdiri atas beberapa penjual (produsen) untuk satu jenis barang tertentu. Jika
terdiri atas 2 (dua) produsen disebut duopoli.
a. Jenis-jenis
oligopoli
-
Oligopoli dengan diferensiasi produk,
yaitu antar produsen menghasilkan output yang berbeda.
-
Oligopoli tanpa diferensiasi produk,
yaituantar produsen menhasilkan output yang sama.
b. Penentuan
harga dan output
-
Tinggi rendahnya diferensiasi produk
akan mempengaruhi perilaku produsen dalam
menentukan
output dan harganya.
-
Semakin tinggi tingkat diferensiasinya
berarti semakin rendah tingkat ketergantungannya terhadap perusahaan lain. Ini
brarti kurva permintaannya tidak tergantung atau dipengaruhi perusahaan lain.
-
Semakin rendah tingkat diferensiasinya
berarti semakin tinggi tingkat ketergantungannya terhadap perusahaan lain. Ini
brarti kurva permintaannya tergantung atau dipengaruhi perusahaan lain.
c. Keseimbangan
pada pasar oligopoli akan dipengaruhi oleh 2 (dua) kemungkinan perilaku
penjual.
-
Setiap penjual tidak akan mengikuti
tindakan penjual lainnya, dalam hal menentukan harga.
-
Setiap penjual akan mengikuti tindakan
penjual lainnya, khususnya dalam hal menurunkan harga yang ditunjukan ke dalam model
kurva permintaan terpatah.
Monopoli dan Dimensi Etika Bisnis
Sebagai
penentu harga (price-maker), seorang monopolis dapat menaikan atau mengurangi
harga dengan cara menentukan jumlah barang yang akan diproduksi. Semakin
sedikit barang yang diproduksi, semakin mahal harga barang tersebut, begitu
pula sebaliknya. Ciri utama pasar ini adalah adanya seorang penjual yang
menguasai pasar dengan jumlah pembeli yang sangat banyak. Ciri lainnya adalah
tidak terdapatnya barang pengganti yang memiliki persamaan dengan produk monopolis
dan adanya hambatan yang besar untuk dapat masuk ke dalam pasar.
Etika
bisnis adalah standar-standar nilai yang menjadi pedoman atau acuan manajer dan
segenap karyawan dalam pengambilan keputusan dan mengoperasikan bisnis yang
etik. Pasar monopoli harus memiliki etika dalam berbisnis yang baik kepada para
pembeli untuk menjual barang tersebut dengan harga yang terjangkau oleh
masyarakat yang berekonomi rendah dan pengusaha pendatang baru diberikan
kesempatan untuk masuk kedalam pasar.
Etika Di Dalam Pasar Kompetitif
(Pasar Persaingan Sempurna)
Pasar
Kompetitif terjadi ketika jumlah produsen sangat banyak sekali dengan
memproduksi produk yang sejenis dan mirip dengan jumlah konsumen yang banyak.
Pada pasar kompetitif terdapat persaingan yang ketat karena setiap penjual
dalam satu wilayah menjual barang dagangannya yang sifatnya homogen. Harga pada
pasar persaingan sempurna relatif sama dengan para pesaing usaha lainnya.
Konsumen tentu akan memilih produsen yang dinilai mampu memberikan kepuasan.
Adapun hal yang menjadi faktor kepuasan itu adalah tingkat pelayanan dan
fasilitas-fasilitas penunjang.
Sifat-sifat
pasar persaingan sempurna :
1.
Mudah untuk masuk dan keluar dari pasar
2.
Sulit memperoleh keuntungan di atas rata-rata
3.
Barang yang dijual sejenis, serupa dan mirip satu sama lain
4.
Jumlah penjual dan pembeli banyak
5.
Posisi tawar konsumen kuat
6.
Penjual bersifat pengambil harga
7.
Harga ditentukan mekanisme pasar permintaan dan penawaran
Ada
dua etika yang harus di pegang oleh para pelaku pasar agar pasar selalu dalam
kondisi ideal dan fairness, yaitu :
1. Adanya
optimasi manfaat barang oleh pembeli dan penjual. Dapat diartikan sebagai
pertemuan antara kebutuhan pembeli dengan penawaran barang oleh penjual.
Bertemunya dua hal ini, menjadikan barang yang ditransaksikan membawa manfaat,
dan menghilangkan kemubadziran dan kesia-siaan.
2. Pasar
harus dalam kondisi ekuiblirium. Teori ekonomi mengenal ekuiblirium sebagai
titik pertemuan antara demand dan supply. ekuiblirium diartikan sebagai titik
pertemuan persamaan hak antara pembeli dan penjual. Hak yang seperti apa Hak
pembeli untuk mendapatkan barang dan hak penjual untuk mendapatkan uang yang
sepantasnya dari barang yang dijualnya. Dalam konteks hak ini,
kewajiban-kewajiban masing-masing pihak harus terpenuhi terlebih dahulu,
kewajiban bagi penjual untuk membuat produk yang berkualitas dan bermanfaat dan
bagi pembeli untuk membayar uang yang sepantasnya sebagai pengganti harga
barang yang dibelinya.
Etika-etika
bisnis harus dipegang dan diaplikasikan secara nyata oleh pelaku pasar. Selain
itu, setiap negara telah mempersiapkan SDM yang berkualitas yang siap
berkompetisi. Mereka bisa menjalin kemitraan guna meningkatkan jumlah produksi
dan memenuhi satu sama lain sehingga konsumen akan tertarik untuk mengkonsumsi
produk tersebut.
Kompetisi Pada Pasar Ekonomi Global
Kompetisi
global merupakan bertuk persaingan yang mengglobal, yang melibatkan beberapa
Negara. Dalam persaingan itu, maka dibutuhkan trik dan strategi serta teknologi
untuk bisa bersaing dengan Negara-negara lainnya. Disamping itu kekuatan modal
dan stabilitas nasional memberikan pengaruh yang tinggi dalam persaingan itu.
Dalam persaingan ini tentunya Negara-negara maju sangat berpotensi dalam dan
berpeluang sangat besar untuk selalu bisa eksis dalam persaingan itu. Hal ini
disebabkan karena :
-
Teknologi yang dimiliki jauh lebih baik
dari Negara-negara berkembang.
-
Kemampuan modal yang memadai dalam
membiayai persaingan global sebagai wujud investasi mereka.
-
Memiliki masyarakat yang berbudaya
ilmiah atau IPTEK.
Alasan-alasan
di
atas cenderung akan melemahkan Negara-negara yang sedang berkembang dimana
dari sisi teknologi, modal dan pengetahuan jauh lebih rendah. Bali sendiri kalau kita lihat masih berada
diposisi yang sulit, dimana perekonomian Bali masih didominasi oleh orang-orang
asing, misalnya hotel-hotel besar, dan juga perusahaan-perusahaan besar
lainnya.
Kompetisi
global juga menyebabkan menyempitnya lapangan pekerjaan, terutama masyarakat
lokal, karena kebanyakan pekerjaan dilakukan oleh teknologi, dan Negara-negara
maju menjadi pemasok kebutuhan-kebutuhan, sehingga kita cuma bisa menikmati
hasil yang sudah disuguhkan secara cantik yang sebenarnya merupakan ancaman
yang sangat besar bagi bangsa kita. Dilain sisi, lahan pertanian juga akan
semakin menyempit.
REFERENSI :
Danang
sunyoto.
Dasar-dasar manajemen pemasaran, cet.1-yogyakarta: caps, 2012
https://sitinovianti.wordpress.com/2015/12/31/jenis-pasar-latar-belakang-monopoli-etika-dalam-pasar-kompetitif